Trend Belanja Digital Pada 2018 Akan Jadi Seperti Ini
Setidaknya di negara maju seperti Amerika Serikat E-Commerce alias trend belanja digital menyentuh angka 56 persen dari apa yang belanja yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Keberadaan smartphone dan kemudahan dalam mengakses internet memang memberikan satu revolusi cara berbelanja.
Hal tersebut yang juga terjadi di Indonesia bagaimana para pelaku belanja digital mulai memasuki fase dimana duduk manis dan menanti barang sampai di depan pintu menjadi kebiasaan yang lebih nyaman. Dan departement store mulai merasakan efeknya dimana masyarakat yang malas untuk masuk ke toko-toko mengurangi kapasitas dari jumlah pelaku belanja yang datang.
Tapi apakah hal yang terjadi tersebut mutlak akan semakin tinggi terjadi di 2018? Belum tentu, karena trend belanja digital di banyak negara umumnya akan menyesuaikan dengan kultur belanja yang berbeda. Ini dia beberapa pointnya menurut 10ecommerce.com. Pastikan Beoners membacanya dengan seksama ya!

E-Commerce Ilustration
- Keberadaan dari retail store tidaklah benar-benar mati, hanya berubah bentuk dan polanya. Karena sejumlah convenient store masih mengharuskan para pelanggannya untuk bisa datang dan melihatnya secara langsung. Yang seperti ini tentu saja tak akan bisa dilakukan dengan cara mengorder ojek online. Seperti contohnya toko yang menjual jasa dan service, penjahitan baju, penjualan kopi, atau perabot rumah. Toko-toko tersebut akan lebih eksis daripada toko yang menjual item per unit.
- Problem belanja digital akan mulai melanda sektor B2B alias Business to Business. Raksasa seperti Alibaba dan Amazon akan mulai merasakan bagaimana pola perubahan perilaku konsumen yang semakin mobile dan tidak terlalu suka belanja offline. Nantinya, mobilitas ini juga akan mempengaruhi interface yang bisa mereka sediakan.
- Diperkirakan pada tahun 2019 akan mulai semakin galak keberadaan AR alias Augmented Reality. Dengan adanya Augmented Reality, belanja jadi semakin real karena dengan AR para konsumen juga bisa melihat produk dan melihatnya secara 3D, seperti motor, perabot, dan item lainnya yang menggunakan keberadaan kamera.
- Akan adanya lagi parameter kesuksesan dalam berbelanja bagi para pengembang dan penjual. Trend belanja digital sejatinya selama ini menunjukkan adanya pola bahwa 82 persen dari para user akan mencari bisnis lokal, sementara di sisi lain 18 persen dari tukang belanja online akan langsung mencarinya kurang dari 24 jam. Hal ini berpotensi meninggi pada tahun 2018 karena kebutuhan dan kecepatan dalam berbelanja.
- Pembelanjaan yang mobile akan semakin menggerus belanja internet lewat PC. Jika Anda berfikir bahwa belanja online menggunakan PC sudah cukup mobile karena tak harus datang ke toko, percayalah bahwa tahun 2018 keberadaan mobile shopping akan semakin mengarahkan trend belanja digital jadi semakin lincah.
- Artificial Intelligence akan semakin banyak jumlahnya untuk memberikan pengalaman berbelanja digital yang lebih baik. Rekomendasi oleh para provider yang jadi pusat belanja akan semakin diintensifkan, seperti yang sudah diberlakukan pada google ads dimana pola pencarian akan semakin mengerucut seiring dengan kesesuaian search oleh yang melakukan belanja. Sebagai contoh, Netflix juga akan memberlakukan hal yang sama pada acara-acara favorit penontonnya dan toko game yang menjual secara digital.
- Amazon dan Alibaba akan semakin adidaya dalam pembelanjaan serta meningkatkan rasio belanja digital. Amazon di Amerika Serikat saja sudah menyentuh trend belanja digital yang sanggup membuat 55 persen masyarakatnya menjual barang di situs tersebut. Pada tahun 2018, posisi Amazon hanya akan ada di belakang Facebook dan Google untuk urusan jumlah klik yang masuk di laman resmi mereka.
- Kalau Anda sekalian masih melakukan searching dengan cara mengetik di Google, maka 2018 pola baru juga akan keluar. Penggunaan voice recognition juga bakalan mengubah trend belanja digital. Adanya OK Google juga semakin mendukung supaya para pelaku belanja tak hanya mengetik untuk mencari barang yang mereka inginkan, tapi juga dengan menggunakan suara.
- Selain dengan menggunakan suara, inovasi yang mungkin terjadi pada tahun ini adalah keberadaan Photo Shopping. Photo Shopping adalah satu trend belanja digital yang sejatinya dimulai dengan keberadaan google search image yang memungkinkan supaya para pelakunya bisa memasukkan gambar tertentu untuk mencari kembaran atau sumbernya. Pun demikian dengan belanja digital.
- Browser untuk mengarungi dunia internet akan menemukan lawan yang sangat tangguh, dimana segala potensi yang ada bisa dimaksimalkan akan mendapatkan satu tantangan: Trend belanja digital tanpa menggunakan browser. Pembelian tiket, barang, maupun item lainnya akan mulai digalakkan oleh para pebisnis untuk bisa tanpa repot-repot masuk Google Chrome atau Mozilla. Cukup dengan apps, atau Google Go, maka semuanya bisa didapatkan dengan cepat.
Share: