

Scaleup atau Peningkatan merupakan tahap selanjutnya setelah berhasil membangun sebuah startup. Beberapa sumber menyatakan bahwasanya Scaleup adalah the next wave of innovation. Ada juga yang mengatakan bahwasannya Scaleup adalah jalan untuk berkolaborasi dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Ada juga pernyataan bahwa scaleup adalah sebuah roda untuk terus menerus melakukan bertumbuhan inovasi.Semua pernyataan-pernyataan tersebut ada benarnya namun arti dari scaleup itu sendiri masih Belum terlalu jelas.
Lalu Bagaimana menemukan waktu yang tepat kapan startup berkembang? Pertanyaan ini sering di temukan di beberbagai seminar startup, atau kegiatan inkubasi. Menurut Startup Europe Partnership mendefinisikan sebuah Scaleup adalah dimana sebuha tahapan pengembangan pada area hak akses pasar, inovasi, Jumlah karyawan, pendapatan serta penambahan nilai-nilai yang menjadi identifikasi adanya peluang berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang mapan. Sama halnya pada capital-intensive companies dimana pembiayaan pada perusahaan yang sedang melakukan perkembangan (Scaleup) akan memberikan imbalan kepada investor malului M&A (Merge And Acquisition) atau melalui IPO (Initial Public Offering).
Berikut definisi Steve Blank tentang startup dan scaleup berserta tantangan utamanya:
Definisi ini kemudian yang menjadia patokan untuk ekosistem startup sebagai pondasi dan Scaleups ada di atas ekosistem startup yang solid.
Brad Feld mengatakan:
“Anda harus memiliki” komunitas startup “yang bersemangat untuk sampai pada titik di mana Anda memiliki cukup banyak perusahaan menarik untuk” ditingkatkan. “Banyak geografi belum memiliki cukup fokus pada” startup. “Itu telah berubah secara dramatis dan pengusaha di seluruh dunia mengerti apa itu “startup”, sedang belajar dan melakukannya, dan sejumlah aktivitas yang fenomenal sedang terjadi di sekitarnya. “
Pada saat yang sama, untuk berkembang, scaleup bertambah membutuhkan kumpulan perusahaan mapan dan solid yang tertarik untuk memberikan peluang pertumbuhan. Scalers adalah perusahaan mapan yang memberikan peluang pertumbuhan ke skala yang mencakup investasi pengadaan, investasi korporasi, merge dan akuisisi.
Metodologi startup yang ramping membantu perusahaan pemula untuk mencari, menemukan, dan mengaktifkan model bisnis terukur yang dapat diulang dengan cepat dan dengan biaya yang terjangkau – menghindarkan dari gagalan dengan cepat.
Metodologi ini diuji oleh “Mind The Bridge Foundation”, di mana tujuan metodologi ini adalah untuk membantu organisasi mapan menemukan mitra dengan skala terbaik yang menghasilkan pertumbuhan eksponensial. Dan memberikan anjuran untuk melakukan hiper-targeting kepada mitra yang tepat dan bagaimana mendapatkan jawaban “Ya / Tidak” dengan cepat. salah satu caranya adalah menggunakan Metodologi Lean Startup yang merupakan metodologi sehingga memenuhi tujuan akhir untuk memulai di tempat pertama.
Jadi – kembali ke pertanyaan – kapan startup Anda menjadi scaleup?
Startup Anda menjadi Scaleup setelah
Semoga Informasi ini dapat membantu anda untuk menentukan kapan anda bisa melakukan scaleup pada bisnis anda.
Share: