Pasca ‘Bersih-bersih’, Facebook Tak Ramah Buat Berita

Jika Anda merupakan seorang penulis berita, maupun yang bekerja sebagai seorang bidang social media yang bertugas untuk menyebarkan berita lewat kanal facebook bisa jadi warta lewat Wired.com ini akan menjadi kabar buruk. Pasalnya dengan algoritma yang relatif baru, facebook tak ramah buat berita, terutama buat para pemilik kanal berita dan publisher.
Hal ini ditegaskan oleh Wired pada tanggal 12 Maret 2018 kemarin. Dipublikasikan bagaimana algoritma Facebook dibuat sedemikan rupa, sehingga item dengan sifat berita akan jauh lebih berkurang. Yang lantas kemudian semakin ditonjolkan adalah kegiatan pribadi para pengguna Facebook dengan keluarga dan aktivitas mereka. Akibatnya, traffic Facebook di awal tahun 2018 juga semakin menurun karena sedikit banyak algoritma yang berubah tersebut juga mempengaruhi aktivitas penggunanya di dunia maya terutama share dan post.

 

Facebook tak ramah buat berita

Traffic Google, Facebook, Twitter Pic: Wired

Hal ini belum bisa diasumsikan penyebab apapun sehingga mereka memutuskan untuk mengubah algoritma mereka, tapi bisa jadi kemungkinannya adalah lantaran banyaknya hate speech, ujaran kebencian hingga teror yang seringkali justru masuk ke feed Facebook tanpa terfilter terlebih dahulu.
Yang menjadi tonggak perubahan dan tanda-tanda Facebook tak ramah buat berita adalah pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 yang lalu. Dimana titik tersebut menjadi tonggak makin maraknya berita yang seringkali bukan hanya tak seimbang, tapi juga terkadang terkesan spamming.
Dituliskan oleh Adam Mosseri selaku Vice President dan sekaligus Product Management dari Facebook, trend ini telah dieksekusi semenjak tahun 2017 dan nantinya akan semakin kencang pada tahun 2018 ini. Saat sebelum algoritma Facebook diperbaharui, konten feed yang ada di Facebook berisi 5 persennya berupa berita, namun setelah algoritma diaktivasi akan turun menjadi lebih rendah yakni 4 persen.
Dan di sisi lain, Tucker Bounds yang merupakan juru bicara News Feed milik Facebook menjelaskan apa penyebab dari diturunkannya jumlah berita pada News Feed. Salah satu alasan terbesar adalah karena memang eksistensi berita yang sensasional, informasi yang salah, black campaign, serta clickbait yang meningkat pasca pilpres Amerika Serikat 2016 yang lalu, sehingga semakin tegaslah statemen mengenai Facebook tak ramah buat berita.
Hal ini kemungkinan juga akan berpengaruh pada keberadaan kanal-kanal berita yang sudah ada di seluruh dunia, dan mungkin juga termasuk di Indonesia. Di satu sisi para pengguna Facebook yang organik akan merasakan bahwa feed lebih bersih. Tapi bisa juga di sisi lain para pemilik kanal berita akan merasa semakin berat, dan penggunaan Facebook ads jadi semakin besar.
Terlepas dari itu semua, bisa jadi Facebook hendak menggunakan halaman mereka supaya jadi lebih ramah pembaca. Di saat yang bersamaan juga mengembalikan fungsi dari Facebook untuk share momen dan aktivitas. Nah, bagi Anda yang masih menggunakan Facebook sebagai kanal untuk berbagi berita Anda, maka harus mulai menerima kenyataan bahwa Facebook tak ramah buat berita.

Share:

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *