

Kalau Anda merupakan seorang businessman yang amat sibuk sehingga tak punya waktu untuk keluar kantor maupun rumah, atau bisa jadi Anda hanya ingin stay di dalam rumah tapi tetap ingin memiliki akses untuk berbelanja barang-barang tertentu secara online, bisa jadi Bukalapak merupakan salah satu situs yang akan Anda tuju. Bukalapak sendiri mempertemukan para penjual dan pembeli di satu situs dan apps, dimana pendiri Bukalapak akan memungkinkan adanya jaul beli antara kedua belah pihak.
Situs yang serupa seperti Bukalapak-pun juga semakin menjamur seiring banyaknya proses pembelian dan kebutuhan untuk fleksibilitas dalam berbelanja. Tapi Bukalapak hingga tahun 2018 ternyata masih sangat eksis dan keberadaannya dibutuhkan dalam banyak bisnis online oleh banyak pihak. Tapi di balik itu semua, pendiri Bukalapak yakni Achmad Zaky, punya cerita yang tak kalah mengagumkan untuk diceritakan, Beoners!.
Bukalapak
Achmad Zaky sendiri sejatinya sudah memiliki skill dan minat pada computer saat pada tahun 1997 saat masih berusia 11 tahun Zaky sudah sangat berminat dengan programming dan buku pemrograman sehingga menyulapnya menjadi seorang yang ‘techies’. Achmad Zaky yang kelahiran Sragen 26 Agustus 1986 ini melanjutkan edukasinya hingga perguruan tinggi di ITB pada tahun 2004 dan berhasil mendapatkan IPK sempurna 4.00!
Luar biasanya adalah bahwa tak semua pencapaian Zaky ini selalu mentereng. Karena ternyata Zaky yang lahir dan besar di sebuah desa ini mengaku punya kelemahan dari segi bahasa. Karena kualitas edukasi bahasa Inggris yang tak terlalu bagus, dirinya sempat mendapatkan nilai TOEFL peringkat 3 di ITB. Tapi dari bawah. Namun peruntungan Zaky berubah karena ternyata lewat ITB dirinya mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat khusus bagi yang memiliki nilai akademis bagus tapi tak memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik.
Secara professional sejatinya Achmad Zaky memulai untuk mendirikan beberapa usaha seperti bidang konsultasi computer pasca lulus dari ITB. Dan salah satu prestasi yang paling membanggakan dari pendiri Bukalapak ini adalah saat berhasil berkontribusi pada negeri dengan membuat aplikasi penghitung cepat alias quick count.
Pada akhirnya, 2010 merupakan tahun dimana nama Achmad Zaky mulai dikenal lewat aplikasi dan situs belanja online. Namun saat itu mekanisme belanja online masih belum terlalu terkenal dan jadi opsi untuk para penggunanya. Semakin kemari, sang pendiri Bukalapak yang memang memungkinkan websitenya diakses dan dipergunakan secara gratis oleh penjual dan pembeli sukses membuat Achmad Zaky mencapai rekor transaksi hingga angka Rp 1 Triliun pada 2014 yang lalu!
Bocah asal Sragen yang kemudian menjelma jadi raksasa bisnis online ini lantas kemudian mendapatkan prestasi demi prestasi. Sang pendiri Bukalapak kebanjiran investor yang ingin menanamkan modal di Bukalapak. Tak hanya itu, Achmad Zaky juga mendapatkan prestasi sebagai 10 technopreneur Asia sebelum usia 30 tahun.
Share: