

Beoners mungkin sudah tahu bagaimana persaingan yang kurang seimbang terjadi di banyak kota di Indonesia antara franchise toko swalayan, Alfamart dengan penjual warung kelontong konvensional yang bahkan terjadi di kampung-kampung. Hal tersebut secara otomatis membuat para penjual dan toko konvensional tergencet dengan keberadaan waralaba tersebut. Namun pada tanggal 27 Februari 2018, nampaknya ada solusi yang diberikan oleh pihak Alfamart berupa AlfaMikro demi mengatasi keluhan para pedagang konvensional.
Lewat peluncuran Alfamikro, pihak Alfamart melakukan kerjasama dengan Digital Artha Media (DAM CORP). Bersama PT MCASH Integrasi, mereka kemudian membuat aplikasi yang bisa dipergunakan para pedagang kecil untuk melakukan transaksi seperti pulsa, token listrik, dan sebagainya.
Kemitraan yang dilakukan dengan para pedagang konvensional tersebut juga meliputi WAGON alias Warung Goes Online, sehingga para pedagang bisa tetap menjual produknya lewat dunia maya.
Kalau Anda berfikir bahwa Alfamikro ini baru saja eksis, mungkin tidak sepenuhnya salah. Namun ternyata program tersebut sudah ada semenjak tahun 2007 yang lalu. Sehingga program yang dilakukan oleh Alfamart ini merupakan pelengkap dan membuat kesenjangan antara Alfamart dan para pedagang kecil jadi semakin berkurang.
Di sisi lain, DAM CORP dan MCASH mendesain sedemikian rupa sehingga harga yang bisa dibawa oleh para pedagang kecil bisa lebih bersaing. Dengan tarif yang relative murah, para pedagang kecil tak harus takut akan persaingan yang tidak sehat karena disparitas harga yang sudah ada antara pedagang satu dan yang lainnya.
Lewat Vlenda Primadia yang dikutip lewat Tech In Asia Indonesia, disebutkan bahwa aplikasi ini tinggal embed saja, dan tak perlu membuatnya dari awal. Buat Anda yang ingin mulai untuk berbisnis dan berjualan dengan skala kecil sudah mulai bisa melakukan bisnis tersebut lewat apps Alfamikro yang tersedia di Playstore.
Launching AlfaMikro Pic: Tech In Asia Indonesia
Kelebihan lainnya adalah karena aplikasi ini bisa dijalankan lewat android, maka akan sangat mudah untuk bisa mencapai banyak pengguna. Lantaran memang belakangan smartphone yang berbasis Android sudah sangat mudah untuk didapatkan dengan harga yang relative murah.
Tak hanya itu, lewat AlfaMikro Vlenda juga mengungkapkan bahwa harga yang ditawarkan di dalam aplikasi tersebut sudah termasuk margin keuntungan yang juga didapatkan oleh Alfamart. Sehingga nantinya para pedagang ingin mengambil margin lebih, semuanya diserahkan kepada pengguna apps.
WAGON Pic: Tech In Asia Indonesia